Rabu, 01 Juli 2009

KopDar: Next on KOPDAR FGD EXPO 2009 tanggal 27 Juni 2009


FGDexpo2009 juga memiliki misi untuk saling memotivasi terbentuknya komunitas komunitas kreatif baru sebagai calon penerus dan pendukung kelangsungan bisnis kreatif di masa mendatang. Sukses terus semuanya !

diambil dari :
http://www.facebook.com/ext/share.php?sid=122925844907&h=dHpkv&u=sXnw9&ref=mf

Namanya memang kopdar, tapi kopdar kali bukan sekedar hura-hura atau makan-makan, tapi kopdar berbagi pengalaman. Acara ini diinisiasi oleh Maydina Zakiah Siagian setelah ia ikut dalam kopdar FGD Expo sekitar 3 minggu lalu. Di kesempatan pertama ini juga, acara masih didukung oleh FGD Expo 2009 dan bertempat di markas Dyandra di ICBC-TCT, Indonesia City Tower lantai 7. Tema yang diangkat adalah creativepreneurship. Intinya, bagaimana seseorang bisa menjadi seorang entrepreneur di industri kreatif.

Pembicaranya sangat banyak. Acara yang seharusnya berakhir pukul 14.00 menjadi terlambat hingga pukul 15.00. Yang bercerita pertama adalah Kartika Paramitha (atau biasa dipanggil Motty) dari Bulat Photography. Motty yang mengawali karirnya sebagai fotografer wedding bercerita bagaimana ia dulu berasa “ditekan” karena banyaknya fotografer laki di dunia ini. Namun dengan passion yang tinggi akhirnya kini ia bisa melewati itu semua, dan bahkan terlihat unggul. Ia juga terus belajar dan banyak mengambil kesempatan mengerjakan fotografi untuk produk, jurnalis, dan liputan aktivitas brand.

Selanjutnya Mendiola B. Wiryawan, yang menjadi desainer maskot FGD Expo 2009, bercerita tentang portfolio grafis yang pernah ia kerjakan. Selain pekerjaan kreatif yang bersifat proyek dari klien, Mendi sering pula bereksperimen dan terus mempelajari gaya-gaya baru. Sebagai seorang desainer grafis, bersama dengan beberapa temannya sempat pula melakukan aktivitas sosial dengan menyebarkan poster bertema kemanusiaan. Mendi juga bercerita kalau ide yang ia dapat tak melulu muncul begitu saja. Ide dan konsep sebuah desain merupakan proses yang bertahap. Setiap tahapan akan membuat proses pengembangan ide menjadi semakin tajam.

Selanjutnya Mendi juga bercerita agar seorang desainer tidak menutup diri terhadap dunia lain. Jangan misalnya, membuat logo lalu mencari referensi dari buku tentang logo. Coba carilah dari referensi-referensi lain, dari packaging atau interior atau lainnya. Ini akan membantu agar ide yang kita susun tidak terkungkung oleh referensi logo yang telah kita lihat sebelumnya.

Kemudian presentasi dilanjutkan oleh si empunya blog ini. Isi presentasi lebih ke poin-poin tips mengembangkan perusahaan kreatif serta membangun forum FreSh. Tips-tips yang tadi diceritakan agak terlalu panjang untuk diceritakan di sini. Nanti akan ditulis dalam posting terpisah, biar bahasannya lebih fokus ya.

Praktisi lainnya yang presentasi di acara ini adalah Caroline F Soenarko yang mewakili majalah desain grafis baru Versus, sekaligus bercerita tentang FDGI, sebuah forum yang berawal dari sebuah milis beranggotakan desainer grafis Indonesia.

Juga ada Beng Rahadian dari Akademi Samali, teman lama dari masa-masa dulu masih mengomik. Beng masih tetap aktif memperjuangkan komik Indonesia, agar semakin banyak orang yang bisa mengapresiasi karya komik bangsanya sendiri. Melalui Akademi Samali, Beng dan teman-teman banyak menyelenggarakan kegiatan pengajaran ilustrasi dan bercerita, mematangkan proses pembuatan komik hingga layak untuk diajukan ke penerbit.

Ada satu hal menarik dari perkataan Beng. Karena semakin banyaknya pembaca komik yang menikmati komik-komik singkat yang bersifat personal melalui blog, muncul kenikmatan membaca komik dalam format yang baru. Komik kini menjadi semakin personalized, tak berbeda dengan blog. Ada beberapa komik grafis Indonesia yang diterbitkan yang isinya justru ilustrasi pengalaman pribadi pengarangnya. Hmm, bisa jadi karena kini banyaknya tulisan blog pribadi yang dijadikan buku, dan disukai banyak orang, membuat komik cerita pribadi pun menjadi menarik untuk dibaca.

Oh ya, jangan lewatkan peluncuran resmi komik kompilasi Lotif versi Pasbook yang sebelumnya dimuat berseri di Koran Tempo Minggu. Komik Lotif karya Beng Rahadian akan resmi diluncurkan besok Minggu di Pekan Produk Kreatif Indonesia di JCC Senayan. Tadi sudah sempat lihat bukunya dan keren banget. Hihi, formatnya dibuat ala Facebook, dengan gaya komentarnya pun ditata letak bak Facebook.

Lalu ada Boni Aji yang berlatar belakang pemasaran yang bercerita kalau pekerjaan kreatif pun butuh seseorang untuk menjual karyanya. Ia lebih banyak bergerak di activation dan kantornya kini menggarap salah satu sub-situs Speedy, Speedytrek. Konsep ini diajukan sendiri oleh Boni dan Speedy yang sebelumnya pesimis akan hal ini lalu berubah pendapat setelah melihat kesuksesan sub-situs ini. Speedytrek merupakan salah satu kanal situ Speedy yang berfokus pada musik. Selain berita, unggah dan unduh MP3, juga ada majalah daring Speedytrek E-Magazine.

Terakhir Septi Yulia Sari yang bercerita tentang pengalamannya memenangkan kontes desain Wordpress Theme dari Colorlabs Project. Ia lebih banyak bercerita tentang tips-tips. Ia juga bercerita kalau ia ingin terjun menjadi seorang creativepreneurship, meski saat ini masih dalam proses menuju ke sana.

Untuk yang ingin tahu rangkaian kegiatan FGD Expo 2009 selanjutnya, bisa langsung mengikuti profilnya di Facebook. Acara utama FGD Expo sendiri akan berlangsung pada tanggal 30 Juli – 2 Agustus 2009 di JCC Senayan. Sebelum hari H, akan banyak rangkaian acara yang menarik. Ikuti saja perkembangannya di Facebook ya!